Abstrak
Dalam makalah ini akan membahas
mengenai filsafat dalam ilmu-ilmu Islam. Filsafat dan agama merupakan dua hal
berbeda, kebenaran dalam agama berasal dari Tuhan dan bersifat mutlak,
sedangkan kebenaran dalam filsafat sifatnya relatif. Filsafat Islam merupakan
hasil pemikiran manusia mengenai alam fisika, metafisika dan manusia yang
mengaji permasalahan dalam kehidupan dengan berdasarkan pada prinsip ajaran
agama Islam. Dalam Islam berkembang ilmu-ilmu sebagai hasil dari berfilsafat
seperti ilmu kalam, tasawuf, dan ushul fiqih.
Kata Kunci:
Filsafat, Filsafat Islam, Ilmu-Ilmu Islam
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Filsafat dan agama merupakan dua hal yang berbeda. Hal ini dikarenakan
apabila dilihat dari dasar, tujuan dan cara pencapaiannya keduanya berbeda satu
sama lain. Dilihat dari sumber, filsafat berdasarkan pada hasil pemikiran yang
mendalam. Sedangkan agama berdasarkan pada wahyu Tuhan. Ditinjau dari
tujuannya, filsafat bertujuan untuk mengetahui kebenaran secara benar,
fisafat memiliki tujuan untuk memperoleh
kebenaran secara kritis. Cara pencapaian dari filsafat adalah melalui pemikiran
mendalam, sedangkan agama melalui pendekatan diri kepada Tuhan.
Salah satu cabang dalam ilmu filsafat adalah teologi yang
mempelajari mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan keyakinan beragama.
Teologi meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan Tuhan.
Dalam hal ini diketahui bahwa meskipun filsafat dan agama berbeda, akan tetapi
ada peluang bahwa filsafat dapat diterapkan untuk mendalami suatu keyakinan
beragama yakni melalui teologi.
Apabila pendalaman
agama dapat dilakukan dengan melakukan pemikiran filosofis, apakah memungkinkan
bila pemikiran filosofis ini diterapkan dalam melahirkan ilmu-ilmu agama. Hal
inilah yang menjadi permasalahan dan perlu dikaji lebih lanjut, bagaimanakah
filsafat dalam ilmu-ilmu agama, apakah ada kaitannya ataukah tidak sama sekali.
B. Tujuan
1.
Mengetahui
sejarah pemikiran filsafat dalam Islam
2.
Mengetahui
pemikiran filosofis dalam Islam
C. Masalah
Bagaimanakah pemikiran filsafat/filosofis dalam ilmu-ilmu Islam?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Hakikat Filsafat
Filsafat berasal
dari bahasa Yunani yaitu philosophia yang berarti cinta pengetahuan. Terdiri
dari kata philos yang berarti cinta,
senang dan suka, serta kata sophia
yang berarti pengetahuan, hikmah dan kebijaksanaan (Ali, 1986: 7). Filsafat
diartikan pula sebagai suatu pandangan kritis yang mendalam.
Jadi
hakikat filsafat yaitu suatu proses pemikiran melalui perenungan untuk
mengetahui kebenaran secara kritis, sistematis, mendalam, rasional, objektif,
universal, dan dapat dipertanggung jawabkan.
B.
Definisi Filsafat Islam
Dr. Muhammad
al-Bahiy (dalam Basir Syam, 2012: 42) mendefinisikan filsafat Islam ke dalam
dua kelompok. Pertama, filsafat Islam didefinisikan sebagai pemikiran filsafat
Yunani yang masuk ke dalam dunia Islam melalui penerjemahan dan penukilan, yang
kemudian oleh ulama dipadukan atau dikritisi dengan prinsip-prinsip Islam
apabila terdapat pertentangan antara filsafat dan Islam. Kedua, filsafat Islam
diartikan sebagai pemikiran orang-orang Islam tentang alam fisika dan
metafisika serta mengenai manusia baik individu maupun kolektif, yang
didasarkan atas prinsip-prinsip ajaran Islam.
Sedangkan Dr. Fuad al-Ahwani (dalam buku
al-Falsafatu I-Islamiyah) menegemukakan bahwa filsafat Islam merupakan
pembahasan mengenai problematika alam semesta dan manusia atas dasar ajaran
keagamaan yang muncul bersama lahirnya agama Islam.
Dari dua pendapat
tersebut dapat disimpulkan bahwa filsafat Islam adalah hasil pemikiran manusia
mengenai alam fisika dan metafisika serta manusia yang didasarkan pada prinsip
agama Islam untuk memecahkan permasalahan yang ada.
C.
Sejarah Pemikiran Filsafat dalam Islam
Harun Nasution (1979) menyebutkan
bahwa pemikiran filosofis masuk ke dalam Islam melalui filsafat Yunani yang ditemukan oleh para cendekia Muslim di
Suria, Mesopotamia, Persia dan Mesir. Kebudayaan dan falsafah Yunani datang ke
daerah-daerah tersebut karena adanya ekspansi dari Alexander Yang Agung ke Timur
di abad ke-4 SM.
Filsafat Islam pertama kali
dirumuskan secara sistematis oleh al-Kindi, namun benar-benar berkembang pada
masa Al-Farabi dan Ibn Sina (980-1037). Filsafat Islam dikaji oleh keduanya,
baik permasalahan lama yang mendapatkan perkembangan baru maupun permasalahan
baru yang belum pernah secara khusus dibahas sebelumnya.
D.
Pemikiran Filsafat/Filosofis dalam Ilmu-Ilmu Islam
Filsafat Islam tidak dapat terlepas dari ajaran agama, dimana wahyu
Tuhan sebagai titik tolak dari pemikirannya. Hal ini menunjukkan bahwa secara
umum metode yang berlaku dalam filsafat Islam adalah metode “skolastik”
yaitu jalan pemikiran yang memadukan antara ketentuan wahyu dengan pemikiran (Basir
Syam, 2012: 51). Selain metode tersebut terdapat beberapa metode lain dalam
pembahasan masalah keagamaan dan filsafat praktis sebagai berikut,
a.
Metode
Tawatur
Metode ini
didasarkan pada kesaksian orang banyak. Cara ini merupakan penemuan asli
pemikir-pemikir Islam dan digunakan dalam semua bidang ilmiah terutama dalam
filsafat sejarah. Ibnu Khaldun dianggap sebagai penemu metode ini karena telah mengembangkan dengan sistematis.
b.
Metode
Masyhurat
Digunakan dalam
pembahasan masalah etika yang berdasarkan pada prinsip pengakuan umum manusia,
misalnya kezaliman adalah hal yang buruk, keadilan itu baik dan sebagainya.
c.
Metode
Akliah
Filosof Islam
sepakat bahwa metode ini digunakan untuk membuktikan eksistensi Tuhan. Mereka
menyatakan bahwa akal adalah satu-satunya potensi insani yang dapat digunakan
untuk mengenal Allah.
d.
Metode
Intuitif
Metode ini
digunakan oleh al-Gazali dalam pengenalannya terhadap Tuhan dan permasalahan
etika. Menurut al-Gazali bahwa di atas keterbatasan akal terdapat dimensi
rohani yang lebih mapan untuk memahami rahasia-rahasia ketuhanan, yaitu
perasaan batin yang disebut dengan “zaug.” Dimensi rohaniah juga sangat praktis
untuk mengukur segala tingkah laku manusia, terutama yang berkaitan dengan
masalah etika.
Adanya
metode-metode dalam filsafat tersebut kemudian diterapkan untuk melangsungkan
pemikiran filosofis guna mencari jawaban dari permasalahan yang ada dengan
menerapkan pendekatan agama. Adapun ilmu-ilmu Islam yang tidak terlepas dari
pemikiran filsafat antara lain,
1.
Ilmu
Kalam
Ilmu kalam muncul sebagai jawaban atas adanya tantangan akidah (keyakinan)
dari pemeluk agama lain, sehingga para ulama merasa perlu memberikan
argumentasi yang rasional dalam menghadapinya. Keperluan ini mendorong ulama
untuk menelaah cara berpikir filosofis yang telah dipahami pemeluk agama lain.
Dalam hal ini filsafat Islam tumbuh dan berkembang karena adanya kebutuhan
Islam dalam berargumentasi keagamaan untuk mempertahankan prinsip-prinsip ajarannya.
Ilmu kalam mempelajari tentang Allah dan sifat-sifatNya serta
hubungannya dengan segala sesuatu termasuk manusia.
2.
Ilmu
Tasawuf
Ilmu kebatinan sebagai cara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.
Menurut Basir Syam (2012: 60) aliran tasawuf dalam Islam merupakan bentuk
perulangan dari filsafat Plotinus. Plotinus menganggap segala sesuatu di alam
ini adalah pancaran dari Tuhan Yang Maha Esa. Roh manusia berasal dari Tuhan
dan akan kembali kepada Tuhan, tetapi dengan masuknya ke dalam dunia materi
(dunia), ia menjadi kotor. Untuk dapat
kembali ke tempat asalnya, maka ia harus bersih (suci). Pensucian itu hanya
dapat dilakukan dengan jalan meninggalkan dunia materi sehingga seseorang
merasa telah keluar dari dirinya sendiri, dan mendekatkan diri kepada Tuhan
sedekat mungkin, kalau bisa bersatu dengan Tuhan.
3.
Ushul
Fiqih
Ushul fiqih ini merupakan penjabaran dari sistem ijtihad
(perenungan ulama secara mendalam) yang kemudian dikembangkan dan dibuat
kaidah-kaidahnya. Berbeda dengan ilmu-ilmu keislaman yang lain, ilmu ushul fiqih
sebagai dasar penetapan hukum dalam Islam tidak banyak terpengaruh dengan
ajaran kefilsafatan dari luar Islam seperti pada ilmu kalam dan tasawuf. Sehingga
ilmu ini dianggap sebagai suatu bentuk filsafat Islam yang paling murni.
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan pembahasan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
filsafat memiliki keterkaitan dengan munculnya beberapa ilmu Islam seperti ilmu
kalam, tasawuf, dan fiqih. Bahkan dalam Islam berkembang pandangan filosofis
yang berdasarkan pada prinsip ajaran Islam yaitu filsafat Islam.
Daftar Pustaka
Bagir, haidar. Buku Saku Filsafat Islam. Mizan
Syam, M. Basir. 2012. Eksistensi Filsafat Islam. Yogyakarta: Kedai
Aksara.
https://id.wikipedia.org/wiki/Teologi (diunduh 17 Mei 2016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar